
Salah satu stan yang tetap ramai dalam pameran Asia Pacific Security and Defence Expo (APSDEX) yang di gelar di Jakarta Convention Center (JCC) adalah PT Security Phisik Dinamika (SPD). Sudah pasti penggemarnya adalah mereka yang menyukai dunia pengamanan terutama di bidang industrial security.
Para pengunjung stan SPD diantaranya dari kalangan militer, pengusaha, polisi, wartawan dan mahasiswa. Mereka banyak bertanya-tanya mengenai perusahaan swasta yang satu ini. Salah satunya adalah mereka bertanya sejak kapan SPD berdiri, dan di mana para security (satpam; baca) dididik.
Salah satu stan SPD, Jodi Utomo pun menerangkan bahwa SPD didirikan sejak tahun 1998. Di mana SPD telah berkembang pesat sejak tahun 2002, dan telah memiliki Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) sendiri seluas 4,5 hektar yang terletak di Citeureup, Cibinong- Bogor.
“Berapa lama mereka dididik di Pusdiklat? Lalu setelah dididik di Pusdiklat, di mana mereka dipekerjakan nantinya?,” tanya salah satu pengunjung stan SPD, Ahmad dari Kebon Jeruk.
“Personel SPD didiklat selama satu bulan. Mereka diberi pembekalan latihan berupa PBB, Beladiri, hinga pengetahuan investigasi,” jawab Jodi singkat.
Acara APSDEX berbarengan dengan JIDD yang saat pertama kali diselengarakan di Indonesia pada 23-25 Maret 2011. Dan sekarang adalah kedua kalinya diselenggarakan, 21-23 Oktober 2012.
JIDD bertema ?Strengthening Security and Stability? dihadiri oleh perwakilan dari 40 negara yang melibatkan menteri pertahanan serta panglima dari beberapa negara
Dialog menghadirkan 50 orang pembicara internasional yang diikuti oleh 1.300 perserta dari luar negeri.
Terdapat tiga tema yang akan diangkat dalam JIDD 2011, yaitu membangun kerjasama strategis dalam memperkuat stabilitas keamanan di kawasan internasional, peningkatan keterbukaan di kawasan internasional baik dalam hal kerjasama maupun organisasi, serta membentuk model strategis pertahanan keamanan.
JIDD dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Sekjen PBB Ban Ki Moon, Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao, mantan Presiden Filipina Fidel Ramos, Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, dan pejabat lainnya.|