PONSEL EB, kekasih Mangitua Pahota Manurung alias David, tersangka pembunuh ibu kos Ratli Rupiana Sitepu,50, warga Perumahan Buana Impian Blok L Nomor 11 Tambesi Sagulung, tiba-tiba berdering, Rabu (4/8) siang kemarin.
EB terkejut melihat nama yang ada di layar ponsel-nya. Dia adalah David, kekasihnya yang Senin (2/8) malam lalu ditembak karena kabur saat polisi menyergapnya di ruas jalan depan Perumahan Putri Tujuh, Batuaji. “Sudahlah bang, menyerahlah ke polisi,” ujar EB kepada David sambil menangis melalui telepon.
Namun, David tetap tak mau menyerah. “Lebih baik saya mati daripada dipenjara,” ujarnya pada EB, lalu menutup teleponnya.
EB yang masih ingin berbincang dengan David, berusaha menghubungi kembali, namun ponsel David tak aktif lagi. EB hanya bisa menangis. Polisi yang mendampingi EB pun memintanya bersabar.
Beberapa jam kemudian, pesan pendek (SMS) masuk ke ponsel EB. Lagi-lagi dari nomor David. Namun kali ini EB tak dapat menahan tangis saat membaca isi SMS itu. ”Pemilik HP lagi Sekarat. Saya temukan dia di parit”, begitu bunyi SMS yang dikirim dari hape David.
Polisi yang mendampingi EB berusaha menghubungi nomor David itu, namun sudah tidak aktif. Polisi ini meminta EB untuk tidak menghiraukan SMS tersebut. Polisi juga tidak yakin, SMS itu dikirim orang lain. ”Informasinya tidak jelas. Lokasi (parit) juga tidak disebutkan persisnya dimana. Mungkin ini modus David untuk mengelabui polisi,” ujar seorang anggota buser.
Sementara itu, beberapa warga yang ditemui Batam Pos di lokasi pelarian David di Seitemiang menceritakan, malam itu, pelaku mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi dengan kondisi semua lampu mobil dipadamkan.
“Mobil itu masuk parit ini sekitar pukul 19.00 WIB, dan supirnya (David, red) tak tahu kemana,” ujar Udin, salah seorang warga setempat, kamarin.
Saat mobil tersebut masuk parit, warga sekitar mengaku tak tahu kalau pengendara tersebut adalah David, tersangka pembunuhan yang sudah terluka tembak. ”Paginya aku lihat, ban kanan depannya masuk ke parit dan kaca sampingnya pecah seperti kena tembak atau lemparan,” ujar Udin.
Tidak hanya itu, menurut Agus Manarya, warga lainnya, pelaku yang sudah dalam keadaan terluka, sempat mengambil dua lembar handuk miliknya yang dijemur di belakang rumahnya.
“Mungkin dia (Tersangka, red) pakai untuk bungkus lukanya itu,” ujar Agus.
Agus juga mengatakan, malam itu, (Minggu, 2/8), dia dan keluarganya memang tak mengetahui kalau David, tersangka pembunuhan. Saat itu Agus dan warga sekitarnya tahu bahwa ada informasi yang mengatakan ada perampok sedang berkeliaran di kompleks tersebut.
“Karena bilang ada perampok, makanya kami semua nggak berani keluar rumah, jadi mungkin saat itulah tersangka mengambil handuk yang dijemur di belakang rumah,” ujarnya.
Setelah mengambil handuk tersebut, tersangka lantas menerobos hutan yang berada di sebelah rumah Agus. Hal itu dibuktikan dengan bercak darah yang berceceran di semak-semak bekas jalan David yang menerobos hutan.
Selain bercak darah, Agus juga menuturkan di sekitar rumahnya ditemukan beberapa lembar tisue berlumuran darah. Juga ada dua puntung rokok yang diduga dihisap pelaku. ”Hutan itu tembusnya di Kavling Plus sana,” ujar Agus sambil menunjukan jalan yang digunakan tersangka menerobos hutan tersebut.
Sementara itu, siang kemarin polisi kembali menyisir hutan Seitemiang. Polisi menyusuri jalan yang ada bercak-bercak darah yang sudah mengering di dedaunan sepanjang hutan tersebut. Tapi hingga sore kemarin, usaha pencaharian tersebut belum juga mebuahkan hasil.
Kapolsek Sagulung AKP Agus Joko Nugroho mengatakan, anggotanya masih tetap berkoordinasi dengan tim buser gabungan untuk mengejar tersangka. Hal senada diungkapkan Kapolsek Batuaji AKP M Syarhan. ”Tersangka belum ditangkap, tapi tim buser gabungan masih terus melakukan pengejaran terhadap tersangka,” ujar Syarhan, kemarin.
Kanit Reskrim Sekupang, Ipda Chrisman Panjaitan mengatakan, ia telah menurunkan anggotanya untuk berjaga-jaga dan turut serta mencari keberadaan David yang kini sudah meresahkan warga. “Besar kemungkinan dia masih berada di kawasan hutan Seitemiang. Informasi terakhir di dekat pemotongan hewan OB,” ujarnya.
Selain memburu David di hutan Seitemiang, polisi juga mengerahkan anggotanya ke hampir seluruh pelabuhan di Batam, termasuk Bandara Hang Nadim. Polisi juga mencari ke sejumlah rumah sakit, puskesmas dan klinik-klinik kesehatan di Batam.
”Anggota masih di lapangan. Pelabuhan dan sejumlah rumah sakit juga telah kami jaga,” ujar Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol Agus Yulianto.
sumber: batampos.co.id