Aksi serangan teror terhadap anggota kepolisian belakangan ini dinilai merupakan aksi balas dendam anggota jaringan kelompok terorisme. Balas dendam, dianggap sebagai pemicu aksi tersebut.
“Polisi adalah garda terdepan dalam penangkapan teroris, jadi saya lihat wajar. Sepertinya ada upaya balas dendam,” ujar Kepala BIN Sutanto, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (6/6/2011).
Kepada wartawan yang mencegatnya seusai rapat kerja dengan Komisi III DPR, Sutanto menduga pelaku aksi balas dendam masih ada kaitan dengan kelompok teroris yang sudah digulung aparat. Tidak terkecuali, kelompok yang selama ini diduga terkait dengan Abu Bakar Ba’asyir.
“Bisa jadi masih kelompok lama yang bermain. Ya seperti itu,” jawab mantan Kapolri ini saat ditanya apakah kelompok ini terkait dengan Ba’asyir.
Aksi serangan teror terhadap anggota Polri setidaknya sudah empat kali terjadi. Dua berupa serangan ledakan bom di Mapolsek Duren Sawit dan Mapolresta Cirebon.
Dua lagi adalah penembakan di Bekasi dan Palu. Hasil pengungkapan kasus di Palu yang menewaskan dua orang polisi, menunjukkan motif penyerangan adalah untuk merebut senjata aparat untuk digunakan dalam aksi teror baru di Poso, Sulawesi Tengah. |dtc|