
Angka kriminalitas di bus Transjakarta pada 2011 menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2010.
Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta mencatat, sepanjang 2011 terdapat 332 kasus meliputi, 216 kasus penemuan barang di bus Transjakarta, 36 penumpang terjatuh, 28 kasus penangkapan copet, 24 penumpang terjepit, 13 kasus kehilangan barang, 8 kasus pelecehan seksual, dan 7 kasus pemukulan satgas.
Sementara pada 2010 hanya terdapat 159 kasus meliputi, penemuan barang di atas bus Transjakarta sebanyak 89 kasus, 21 penumpang terjatuh, 8 kasus penangkapan copet, 9 penumpang terjepit, 17 kasus kehilangan barang, 6 kasus pelecehan seksual, dan 9 kasus pemukulan satgas.
“Untuk mengurangi angka kriminalitas di bus Transjakarta, kita akan maksimalkan kinerja petugas di lapangan. Selain itu, untuk bus gandeng Transjakarta saat ini juga telah dilengkapi kamera CCTV,” ujar M Akbar, Kepala BLU Transjakarta, Selasa (3/1) seperti dikutip beritajakarta.com.
Akbar menambahkan, untuk kenyamanan penumpang, pihaknya telah memasang kipas angin di beberapa halte. Namun belum semua halte di 11 koridor yang telah terpasang kipas angin. Sebanyak 353 unit kipas angin baru dipasang di koridor 1, koridor 2, koridor 3, koridor 5, koridor 6, dan koridor 7. “Ini dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan penumpang selama menunggu bus,” kata Akbar.
Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, mengatakan daya angkut bus Transjakarta saat ini sudah bisa disamakan dengan Kereta Rel Listrik (KRL).
“Peran Transjakarta sangat besar mendukung mobilitas warga Jakarta. Untuk itu pada 2012 ini, mau tidak mau Transjakarta harus lebih baik,” tandasnya.| SWATT Online