Pascabanjir yang terjadi di delapan kecamatan di wilayah selatan Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, tidak ada laporan adanya penularan penyakit pada masyarakat.
“Hingga saat ini belum ada laporan adanya warga yang terjangkit penyakit, pascabanjir bandang yang melanda di delapan kecamatan di wilayah selatan itu,” kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan Masyarakat dan Politik (Kesbanglinmaspol) Kabupaten Pandeglang Futoni Sy di Pandeglang, Selasa.
Biasanya, kata dia, setelah terjadi banjir bandang selalu diikuti berjangkitnya berbagai penyakit pada masyarakat korban bencana itu, seperti gatal-gatal pada kulit.
“Biasanya selalu ada penyakit yang menjangkit paska banjir, tapi ini alhamdulillah tidak ada,” katanya.
Ia mengaku, terus meminta perkembangan kondisi pascabanjir itu dari aparatur kecamatan dan desa/kelurahan yang terkena musibah itu, sehingga kalau terjadi hasil negatif bisa segera dilakukan penanggulangan.
Delapan kecamatan di wilayah Pandeglang bagian selatan, di antaranya Patia, Pagelaran, Cikeudal, Menes, Labuan dan Cisata pada Selasa (28/9) dilanda banjir bandang akibat guyuran hujan lebat yang mengguyur wilayah itu.
Menurut dia, pemerintah Kabupaten Pandeglang telah mengirimkan bantuan berupa beras delapan ton, mie instan 100 dus dan selimut, yang langsung diserakan oleh Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi.
Mengenai jumlah korban banjir, menurut dia, berdasarkan pendataan yang dilkaukan tim dari Satlak bencana setempat, sebanyak 2.253 kepala keluarga yang tersebar di delapan kecamatan.
Futoni juga menjelaskan, selain dari Pemkab Pandeglang bantuan bagi korban banjir juga datang dari Pemerintah Provinsi Banten yang penyalurannya dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja, Transigrasi dan Sosial Kabupaten Pandeglang.
Sumber: antaranews.com