
Sulitnya mencari perwakilan yang diakui oleh seluruh warga Papua membuat pemerintah Indonesia menunda proses dialog dengan warga yang tengah dilanda konflik tersebut.
Utusan pemerintah untuk Papua, Farid Husain mengatakan saat ini ada sejumlah faksi yang berbeda baik di tubuh gerakan Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka maupun petinggi politiknya.
“Di sana ada terlalu banyak faksi, saya cuma membagi dua, politik dan tentaranya atau TPN. Nah, di dalam tentaranya itu ada lagi faksi yang berbeda, ada yang di pesisir, pegunungan dan perbatasan. Masing-masing ada panglima dan masing-masing saling tidak mengakui panglima,” kata Farid Husein sebagaimana dinukil BBC.
Farid menjelaskan hal ini di sela pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dan sejumlah tokoh masyarakat yang membahas soal resolusi masalah Papua hari Senin (23/11) di Jakarta.
Farid tidak bersedia menjawab saat ditanya apakah sudah ada perwakilan warga Papua yang akan diajak dialog oleh pemerintah.
“Saya tidak mau bicara dulu, tenang dululah, sabar saja, nanti kalau saya bicara ada kelompok yang tersinggung,” kata Farid.
“Kita juga tanya kelompok Papua yang ada di luar negeri supaya tidak ribut-ributlah,” tambahnya.[bc/***]