
Polda DIY mendapatkan teror dengan ditemukannya benda mencurigakan yang diduga bom, Jumat (13/4). Benda tersebut, berupa tas kresek warna hitam putih yang diletakkan di dekat pintu masuk Mapolda dan tidak jauh dari pos penjagaan.
Diduga, tas kresek tersebut diletakkan oleh orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor Yamaha Mio. Sumber Kedaulatan Rakyat menyebutkan, pelaku meletakkan tas tersebut saat sejumlah petugas tengah melaksanakan Salat Jumat.
Petugas Gegana Brimobda Polda DIY langsung diterjunkan untuk mengevakuasi benda tersebut sekitar pukul 12.30. Bahkan saat memeriksa dengan peralatannya, petugas Gegana menemukan unsur logam di dalam tas kresek. Sehingga untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, petugas langsung meledakkan benda temuan yang sempat menggegerkan Mapolda tersebut.
Meskipun berada di lingkungan Polda, selama proses evakuasi petugas menutup jalur lambat Ringroad Utara yang melewati Mapolda dari arah barat.
Sejumlah wartawan yang berusaha mendekat untuk mengambil gambar, juga tidak diperbolehkan dengan alasan keamanan. Setelah diledakkan, tidak ada unsur peledak satu pun di dalam tas kresek tersebut. Tas kresek itu berisi makanan basi, susu kaleng, uang logam, kapas, kertas dan perlengkapan dapur.
Tapi teror bom, dibantah polisi. Kabid Humas Polda DIY Hj Anny Pudjiastuti kepada wartawan mengatakan, peristiwa tersebut adalah bagian dari simulasi yang dilakukan petugas. “Ini hanya simulasi agar petugas sigap jika sewaktu-waktu terjadi ancaman ledakan,” kata Kabid Humas.
Sebulan sebelumnya, teror berupa penemuan tas yang diduga bom ditemukan terikat di tiang papan tulisan ‘polisi’ persis di depan Mapolda. Setelah dievakuasi oleh tim Gegana, tas hanya berisi pakaian dalam anak-anak dan pasir.
Kasus teror terakhir, terjadi belum lama ini yaitu awal bulan lalu. Sebuah tas warna hitam yang bertuliskan ‘awas ada bom’ ditemukan di pagar Kantor Walikota Yogya di Jalan Kenari. Sama seperti dua kasus sebelumnya, setelah dibuka tas bukan berisi peledak namun batu bata.