Polisi mewaspadai teror racun yang konon disebar di kantin-kantin yang berada di sekitar kantor polisi. Polda Metro Jaya memanggil pengelola kantin yang ada di lingkungannya.
“Kita sudah dikasih tahu sama Satuan Denpa, katanya kita disuruh hati-hati kalau ada orang jajan di sini. Orang asing terus masuk-masuk ke dapur, dilihatin, takutnya dia masukin apa-apa ke makanan,” kata Mak Enduk, salah satu pedagang.
Hal itu disampaikan Mak Enduk saat berbincang dengan detikcom di kantinnya di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (14/6/2011).
Namun Mak Enduk mengaku tidak terlalu khawatir dengan teror racun tersebut. Karena selama ini, makanan selalu dimasaknya sendiri dan orang lain tidak pernah boleh masuk ke dapurnya.
“Mak sih nggak pernah bolehin orang masuk ke dapur, mengganggu kerja Mak juga,” kata Mak Enduk. Asih, penjaga Kantin Sabara, yang juga berada di lingkungan Polda Metro Jaya juga tidak terlalu khawatir dengan teror racun tersebut.
Menurut Asih, ancaman teror itu tidak berpengaruh pada jumlah pembeli. Personel polisi juga masih makan di kantinnya setiap hari baik siang maupun sore. “Nggak berkurang kok, biasa saja,” katanya.
Seorang polisi berpangkat bripda, mengaku sedikit cemas dengan teror tersebut. Namun Sugiantoro berharap tidak akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Sementara itu rekannya, yang berpangkat brigadir, mengaku tidak khawatir sama sekali dengan ancaman itu. “Saya sih nggak khawatir kalau mati ya mati saja, yang menentukan mati itu kan Tuhan. Kalau Tuhan ngizinin diracun ya pasti mati, tapi kalau nggak diizinin pasti enggak,” katanya. |dtc|