Tertawa adalah pekerjaan paling mudah, asal ada pemicu tentunya raut muka yang tadinya tegang berubah riang gembira. Siapa yang tak suka melihat wajah yang mampu menyenangkan perasaan orang.
Bermacam latar senyum dapat dikembangkan. Karena kenangan indah atau lelucon yang dilontarkan orang- orang disekeliling anda. Namun persoalannya, kadang hal sepele itu kerap dilupakan akibat berbagai tuntutan hidup yang berbuntut stres. Padahal stres dan psikomatik itu bukanlah persoalan baru. Kendati demikian, belum banyak teori yang menyangkut stres bermunculan.
Stres yang berkepanjangan (kronik) akan menyebabkan sistem kekebalan (imunne) menurun. Akibatnya timbullah berbagai penyakit dan kekebalan menurun. Malahan mampu menyebabkan kanker hingga stroke,” ujar dr. Yul Iskandar, PhD.
Menurut pakar stres dari Yayasan Dharma Graha ini, dua jenis stres yang beredar di kalangan eksekutif muda, merupakan gambaran dari kenyataan yang ada di ibukota. ”Pondasi dasar penyebab muka tertekuk dan gairah menurun adalah timbulnya rasa lelah berlebihan diikuti depresi akut,” tandas dr. Yul.
Beban hidup dan tuntutan hidup yang harus dipenuhi dapat membuat tertawa menjadi barang langka. Padahal tertawa memiliki efek yang sangat positif pada mental seseorang. Maka tak heran jika orang yang mudah tertawa lebih cepat sembuh dari penyakitnya daripada orang yang lebih banyak mengeluh apalagi menangis.
Banyak sajian lawak ditayangkan stasiun televisi. Bisa dikatakan semua stasiun televisi menyajikan acara yang membuat pemirsa terpingkal. Tapi, tertawa biasa atau yang dibuat-buat berbeda dengan tawa lepas. Tertawa yang tidak dibuat-buat akan memiliki efek pada tubuh disetiap tahap dan sangat bermanfaat.
Tertawa membuat muka menjadi relaks dan kerutan menjadi tersamarkan. Tak heran jika anggapan orang bahwa tertawa bisa membuat kita awet muda itu terbukti.
Tertawa dalam 5-10 menit dapat merangsang pengeluaran endorphin, serotin ditambah melatonin, yang merupakan zat kimia positif. Pelepasan dari zat-zat tersebut menyebabkan perasaan tenang dan tentram dalam diri pribadi yang melakukannya.
Selain itu tertawa juga mengurangi pengeluaran adrenalin, kortisol dan radikal bebas yang disebut zat kimia jahat. Jika kita rutin melakukannya, tak hanya perasaan ringan dan bahagia yang bisa diperoleh, karena dengan tertawa tubuh anda akan mampu untuk menurunkan tekanan darah yang berlebih, menormalkan detak jantung dan mengurangi kadar kolesterol jahat.
Sistem kekebalan tubuh pun juga dirangsang dengan tertawa. Salah satunya yakni melalui sel-sel anti kanker yang akan memakan sel kanker dalam tubuh. Tetapi tentu saja harus dibarengi dengan pola konsumsi hidup yang sehat.
Jadi, tunggu apalagi. Cobalah untuk selalu tertawa dalam berbagai kesempatan, tentu saja dengan melihat kondisi dan lokasi anda saat itu. Selamat mencoba! (BIDI, No. 6, Tahun XXVIII, Juni 2006, hal 50)