Bukan tidak mungkin Anda pernah menerima tawaran untuk menggunakan kesempatan mendapatkan Kredit Tanpa Agunan (KTA) dari sebuah bank, entah itu lewat telepon atau e-mail. KTA merupakan sebuah pinjaman serbaguna yang dapat Anda peroleh tanpa menjaminkan barang apapun. Anda hanya perlu memiliki rekam jejak yang baik sebagai calon debitur yang diketahui melalui pengecekan BI maupun penelusuran Daftar Hitam Nasabah (DHN) atau daftar hitam penerbit kartu kredit.
Jika Anda bersih, pintu pinjaman terbuka untuk Anda. Namun benarkah KTA adalah pilihan bijak? Kemudahan yang ditawarkan seringkali menggiurkan, termasuk bagi mereka yang tidak membutuhkan pinjaman sekalipun. “Seseorang yang tidak terpikir untuk berutang, bisa saja begitu mendapat penawar jadi tergiur,“ ujar Tejasari dari QM Finansial. “Jangka waktu pengembalian yang penjang membuat orang tidak menyadari bunga tinggi yang harus dibayari.” lanjutnya. Bunga flat yang ditawarkan sebenarnya membuat utang yang harus dibayarkan jumlahnya jauh berlipat ganda dari jumlah pinjaman awal. Pasalnya. Ilustrasi adalah sebagai berikut:
“Misalnya Anda meminjam uang sebanyak Rp10 juta dengan bunga flat 2% per bulan. Meski Anda telah membayar sebesar Rp4 juta, saat mencicil Anda tetap harus membayar bunga 2% dari Rp10 juta. Hal ini berbeda dengan sistem bunga ‘normal’, yang menghitung besarnya bunga berdasarkan sisa hutang Anda. Jadi, jika sisa utang Anda Rp6 juta maka bunga yang harus Anda bayarkan dihitung dari prosesntase uang Rp6 juta tersebut.”
Selain itu, KTA cenderung tidak dapat dilunasi dengan cepat. Sehingga jika Anda mengambil pinjamanRp50 juta dengan jangka waktu 3 tahun untuk biaya pernikahan, dan setelah pesta usai Anda memiliki dana Rp60 juta, Anda tidk bisa melunasi seketika. Anda harus membayar seluruh bunga yang dihitung selama 3 tahun meskipun Anda baru meminjam selama 3 bulan. Lalu, bagaimana apabila Anda bisa menghindari Jeratan KTA, sedangkan Anda membutuhkan dana cepat dan segera? Berikut ini tips-nya:
- Pilih KTA yang memiliki jangkan waktu paling pendek, setahun misalnya. Dengan demikian bunga yang dibebankan tidak sebesar jika jangka waktunya lebih lama lagi.
- Ambil pinjaman seperlunya. JIka Anda hanya memerlukan dana Rp10 juta, jangan terbujuk rayuan fasilitas untuk meminjam hingga Rp20 juta. Ingat, semakin besar pinjaman Anda, semakin besar pula utang berikut bunga yang harus dibayar.
- Jangan sekali-kali mengambil KTA untuk barang konsumtif, seperti membeli budget terbaru apalagi untuk menutup utang kartu kredit. Gaya hidup Anda hanya terlihat naik sesaat, namun saat tagihan tiba, Anda akan kembali ke kehidupan nyata yang mungkin bisa lebih parah dari sebelumnya.
- Meski karakteristik KTA antarbank cenderung sama, tetaplah mencari alternative bunga yang lebih ringan. Persaingan antar bank memungkinkan Anda memiliki lebih banyak pilihan.
Bagaimana apabila Anda sudah terlanjur terjerat KTA dan dihantui teror debt collector? Sebaiknya Anda memperhatikan hal-hal berikut ini, agar Anda tidak tersesat dalam labirin utang yang lebih jauh:
- Jangan pernah menyaup debt collector untuk tidak menggangu Anda. Tak ada gunanya, selama utang Anda belum lunas, pihak bank akan selalu mendesk Anda.
- Jangan menandatangani surat pernyataan untuk memberikan jaminan barang, karena KTA tidak pernah dibuat dengan jaminan.
- Bayarlah langsung ke bank, jangan lewat debt collector. Jika membayar lewat pihak ketiga, keamanan pembayaran tidak terjamin dan tidak tercatat.
- Membuka KTA baru untuk melunasi KTA yang sudah diambil bukan pilihan bijak. Anda akan terjebak dalam perangkap utang tanpa henti. |source|