Jenazah Ernawati binti Sujono, TKW asal Dusun Ngeseng, Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah dijadwalkan akan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta dengan pesawat Saudi Airline dengan nomor penerbagangan 814 siang ini.
“Meninggalnya Ernawati merupakan kesekian fakta kelalaian pemerintah Indonesia yang tidak segera melakukan evakuasi terhadap Ernawati. Karena sebelum meninggal dunia dalam kondisi fiksik kesakitan dan muntah darah, Ernawati sempat telepon kepada keluarga dan memberitahu bahwa majikan melakukan penganiayaan dan mengharapkan pertolongan,” kata irektur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah dalam rilis yang diterima wartawan, Jumat (29/7/2011).
Sebelumnya pihak keluarga yaitu Yenny Larasati (kakak korban) menerima telepon dari Ernawati pada 29 Januari 2011. Ernawati menceritakan dirinya dalam kondisi kritis dan muntah darah akibat penganiayaan majikan yaitu ditampar, dipukul hingga tidak kuat melakukan pekerjaan.
“Kemudian pihak keluarga korban didampingi oleh Migrant Care mengadukan permasalahan tersebut kepada Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Deplu maupun BNP2TKI dan menyampaikan agar Kemlu segera melakukan penyelamatan terhadap Ernawati. Namun demikian akibat keteledoran dan keterlambatan pihak pemerintah Indonesia, maka nyawa Ernawati tidak diselamatkan dan meninggal dunia pada tanggal 14 Februari di rumah majikan di Aab Saudi,” papar Anis Hidayah.
Ernawati berangkat menjadi PRT Migran ke Arab Saudi melalui PT Boughsan Labrindo pada tahun 2008. Dikarenakan ada dugaan kekerasan penyebab meninggalnya almarhumah, maka pihak keluarga dengan didampingi Migrant Care akan membawa jenazah Ernawati ke Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 13.30 WIB dan langsung dibawa ke RSCM guna meminta pemeriksaan forensik kepada dr Mun’im Idris.
“Migrant Care mendukung penuh terhadap pihak keluarga dari korban agar pihak-pihak yang berwernang mengusut tuntas penyebab kematian Ernawati serta meminta pertanggung jawaban pihak-pihak terkait agar memnuhi hak-hak almarhumah,” ujarnya. |dtc|