
Yayasan KIPPAS bekerjasama dengan ACTED dan Uni Eropa mengumumkan pemenang Term Of Reference (TOR) Penulisan Feature Liputan Pemilu bagi Jurnalis Meliput Pilpres dengan Agenda Pemilih Marginal Angkatan XII, yang diselenggarakan di Hotel Grand Sakura Medan, Kamis (3/7/2014).
Adapun Pemenang I diraih jurnalis swatt-online.com, James P. Pardede dengan tulisan feature pemilu yang berjudul “Kaum Miskin Kota Tak Pernah Berharap Lebih pada Pemerintah.” Dan atas prestasinya itu James berhak mendapatkan paket bantuan dana liputan sebesar Rp 3.300.000 (tiga juta tiga ratus ribu rupiah).
Kompetisi pembuatan TOR sendiri diikuti sebanyak 12 jurnalis sejak tanggal 30 Juni 2014, di mana sebelumnya mereka sudah mendapat penggemblengan cara pembuatan feature tentang pemilih pemula dari jurnalis senior P Hasudungan Sirait dan Komisioner KPU Sumut Benget Silitoga.
Direktur Eksekutif KIPPAS, J Anto, menegaskan bahwa media massa baik cetak dan elektronik seringkali tidak memberi porsi kepada pemberitaan tentang kaum marginal. “Padahal mereka punya hak yang sama dengan kita dalam banyak hal termasuk Pemilu. Pelatihan menulis features pemilu diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi jurnalis,” kata J Anto.
Hal senada juga diungkapkan oleh Dewan Pembina KIPPAS M. Yazid. Menurutnya, pelatihan feature pemilu bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para wartawan mengenai proses, tahapan, potensi konflik dan sistem pemilu.
“Advokasi terhadap kelompok pemilih marginal masih jarang dilakukan oleh media, mengingat isu yang banyak diangkat oleh media umumnya masih bersifat umum tentang pelaksanaan pemilu dan informasi tentang partai politik. Akibatnya, keikutsertaan mereka untuk berpartisipasi dalam pemilihan umum dan pemilu presiden sangat kurang,” katanya.
Untuk itu, peran media massa dan jurnalis diharapkan bisa menyokong kelompok pemilih marginal, seperti pemilih pemula, perempuan, kaum difabel, dan masyarakat marginal untuk mendapatkan haknya dalam proses menentukan pemimpin mereka.
Selama 4 hari melaksanakan pelatihan, pemateri P. Hasudungan Sirait menyampaikan banyak materi tentang bagaimana menulis feature, bahasa yang baik dalam menulis, bagaimana memilih angle, teknik menulis straight news, penugasan peliputan ke lapangan dan pengajuan Term of Reference (TOR) untuk diperlombakan.
“Banyak wartawan yang lancar dalam menulis berita, tapi belum tentu mereka bisa menulis feature yang baik,” kata Hasudungan Sirait.