Negara-negara Barat membahas cara menerapkan zona larang terbang di atas Libya setelah PBB mendukung “semua tindakan yang perlu”, untuk melindungi warga sipil. Tetapi, resolusi PBB tidak memberikan mandat penyerbuan.
Pasukan Inggris bersiap-siap menerapkan zona larangan terbang.
Kantor PM Inggris, Downing Street, menunjukkan sikap hati-hati terkait laporan terdahulu bahwa pesawat-pesawat Inggris akan beraksi “dalam beberapa jam” dan menolak untuk mengatakan kapan tindakan akan dilakukan.
Resolusi PBB tidak memberikan mandat pasukan pendudukan asing di mana pun di dalam Libya.
Kabinet melakukan sidang dan PM David Cameron akan mengeluarkan pernyataan segera di Parlemen.
Kabinet akan memutuskan apakah akan dilakukan pemungutan suara di Majelis Rendah sebelum tindakan militer Inggris.
Tidak veto
Cina tidak memveto resolusi PBB yang memberlakukan zona larangan terbang di Libia meskipun menunjukkan tentangannya. Beijing mengambil langkah yang tidak biasa dengan mengeluarkan pernyataan bahwa pihaknya menentang penggunaan kekuataan militer dalam hubungan internasional.
Dalam pernyataan itu disebutkan, Beijing memperhatikan kekhawatiran negara-negara Arab dan keadaan yang dikatakan sebagai situasi istimewa di Libia.
Cina mengatakan pihaknya tidak mendapatkan jawaban atas semua pertanyaan tentang resolusi itu, namun tetap tidak memvetonya.
Perancis pertama
Sementara itu, Prancis mengatakan pihaknya akan menjadi negara pertama yang ikut dalam tindakan militer untuk menerapkan larangan terbang tersebut. Jurubicara pemerintah, Francois Baroin, mengatakan tindakan militer akan terjadi dalam hitungan jam.
Presiden Nicolas Sarkozy beberapa hari lalu menyetujui serangan terhadap sistem radar Kol Gaddafi dan juga bunker operasinya.
Tetapi Prancis tidak menepis serangan udara terhadap pasukan darat Gaddafi. Jet-jet mereka bisa terbang dari pangkalan di Korsika dan di pantai Laut Tengah dengan dukungan pesawat radar peringatan dini AWACS di atas udara yang sejak Kamis pekan lalu melakukan penerbangan 24 jam.
Secara politik ini merupakan kemenangan besar dari Presiden Sarkozy setelah pemerintah dikritik karena tidak mendukung pemberontakan di Tunisia.
Tidak setuju
Tidak semua negara Barat setuju larangan terbang di Libia.
Menteri Luar Negeri Jerman, Guido Westerwelle, mengatakan “banyak ancaman dan bahaya” kalau dilakukan intervensi militer di Libya.
Setelah Jerman memberikan suara abstein dalam pemungutan suara di DK PBB, Wetserwelle mengatakan dia skeptis terhadap keputusan untuk memberlakukan zona larangan terbang itu.
Namun dia dengan lantang mengatakan bahwa apa yang disebutnya diktator Libia itu harus segera menghentikan semua kekerasan terhadap rakyatnya.