Pemerintah Uruguay akan meminta maaf kepada pemerintah Haiti terkait dugaan kejahatan seks yang dilakukan pasukan PBB asal Uruguay terhadap seorang pemuda Haiti berumur 18 tahun. Uruguay juga akan membayar ganti rugi kepada korban.
“Kepedulian terbesar kami adalah meminta maaf kepada pemerintah Haiti secepat mungkin dan memberikan kompensasi kepada korban,” kata Menteri Pertahanan Uruguay Eleuterio Fernandez Huidobro kepada wartawab usai pertemuan dengan para anggota parlemen.
“Kami akan melakukan penyelidikan secara menyeluruh dan menerapkan sanksi-sanksi yang paling keras,” tegas pejabat tinggi Uruguay itu seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu (7/9/2011).
Kemarahan publik di Haiti muncul setelah beredarnya rekaman video di telepon genggam yang memperlihatkan beberapa prajurit Uruguay sedang melakukan hubungan seks sesama jenis dengan seorang pemuda Haiti.
Korban bernama Johnny Jean dan ibunya, Rose Marie Jean mengungkapkan pada stasiun radio Haiti bahwa remaja tersebut telah disodomi oleh beberapa marinir Uruguay. Korban juga telah memberikan kesaksian pada hakim di Kota Port-Salut, Haiti selatan, tempat insiden tersebut terjadi pada 28 Juli lalu.
Sebelumnya, Presiden Haiti Michel Martelly menegaskan, para pelaku pemerkosaan massal itu tak akan bebas dari hukuman. Otoritas Haiti beserta misi PBB di Haiti dan Kementerian Pertahanan Uruguay telah mulai melakukan penyelidikan atas rekaman video yang beredar luas di internet tersebut. Sejauh ini, empat tentara yang diduga terlibat telah ditahan. Angkatan Luat Uruguay juga telah mengganti pimpinan kontingen Angkatan Laut Uruguay untuk misi perdamaian PBB di Haiti. |dtc|