BATAM – Pembunuhan sadis kembali terjadi di Pulau Batam. Pelaku pembunuhan tak segan-segan mengubur korbannya dengan cara dicor di lantai rumah kontrakan di Blok F7 nomor 07 Perumahan Anggrek Sari, Batam Center. Sebelum dicor, korban terlebih dulu dibantai.
Dua korban pembunuhan itu yakni Dodi, 31, dan temannya Riswandar, 26. Mereka ditengarai bekerja di salah satu perusahaan event organiser (EO) di Batam.
“Mereka diduga telah dibunuh sejak tiga atau empat hari lalu karena mayatnya sudah membusuk,” ujar Kapolresta Barelang Kombes Eka Yudha Satriawan di lokasi kejadian, Rabu (17/8).
Namun mayat kedua korban baru diketahui telah membusuk sekitar pukul 09.00 WIB kemarin, setelah pemilik rumah mendatangi TKP. “Saya disuruh oleh keluarga Dodi di Jakarta cek ke rumah karena setiap di telepon tidak dijawabnya. Jadi saya kesini pagi-pagi tadi (kemarin,red),” ujar Sugeng, pemilik rumah dua lantai itu seperti dilansir Batam Pos (JPNN Group).
Sugeng mengaku berusaha masuk, tapi pintu dalam kondisi terkunci rapat. Ia lalu menyuruh anaknya yang lain untuk membawa kunci serap.
Setelah pintu dibuka, bau busuk dan anyie darah langsung menyeruak menusuk hidung. Setelah diperiksa, terdapat banyak bercak darah di lantai dasar rumahnya serta anak tangga menuju kamar di lantai dua.
Pria paruh baya ini terperangah kaget melihat dua penghuni rumah itu telah membusuk di depan kamar mereka.
Sementara dari olah TKP, sejumlah barang bukti hasil kejahatan itu diamankan. Di antaranya 1 bilah pisau, pakaian penuh bekas bercak darah milik korban, 1 buah sekop pasir, dan alat tukang lainnya.
Menurut Kapolresta, kedua korban diduga dibantai di lantai dasar rumah tersebut. Mayatnya kemudian diseret ke lantai dua dan dicor. “Pelaku kemungkinan mau mengubur mereka dengan cara dicor,” ujar Eka Yudha.
Sebelum dicor, kata alumni Akpol tahun 1988 ini, pelaku terlebih dulu melucuti seluruh pakaian korban. Mayat yang dalam kondisi bugil itu lalu dijejer dengan posisi telungkup kemudian dicor. Kuat dugaan karena kehabisan semen dan pasir, pelaku tidak menuntaskan pengecoran tersebut.
Informasi yang dihimpun Batam Pos, korban dan pelaku sempat berkelahi di TKP karena begitu banyak bercak darah yang menempel di dinding, kursi maupun lantai. Namun hingga berita ini dibuat, polisi mengaku belum dapat memastikan motif serta siapa pelaku dalam peristiwa sadis tersebut.
Eka Yudha menyatakan jajarannya juga akan mengotopsi mayat dua pria tersebut untuk memastikan penyebab kematiannya.
untuk mengevakuasi mayat korban dari TKP, polisi terpaksa bekerja keras dengan membongkar lagi kuburan yang belum dicor secara sempurna itu menggunakan sejumlah alat tukang. Polisi butuh waktu sekitar satu jam untuk membongkar dan mengevakuasi mayat keduanya kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB).
Sumber: jpnn.com