Pihak berwenang di Arab Saudi telah menahan aktivis wanita yang melancarkan kampanye menentang larangan mengemudi bagi kaum hawa di kerajaan itu, dan memajang video di YouTube saat dia mengemudi.
Video YouTube itu, yang diunggah, telah menarik lebih 500.000 pengunjung dan memperlihatkan Manal al – Sharif, yang belajar mengemudi di Amerika Serikat, mengendarai mobilnya di Khobar, provinsi di bagian timur Arab Saudi.
Polisi menangkapnya pada pukul 3 pagi (waktu setempat),” kata Maha Taher, seorang wanita aktivis lainnya, yang melancarkan kampanye bagi wanita mengemudi empat bulan lalu untuk menyebarkan kesadaran akan isu itu.
Seorang juru bicara kepolisian di Khobar menolak untuk berkomentar dan seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri tak bersedia memberi komentar.
Kaum hawa di negara itu tidak diperbolehkan mengemudi dan harus memiliki persetujuan tertulis dari seorang pelindungnya — seorang ayah, suami, saudara laki-laki atau anak laki-laki — ketika meninggalkan negara itu, bekerja atau pergi ke luar negeri.
Kampanye Alsharif yang diluncurkan bertujuan mengajari kaum wanita mengendarai mobil dan mendorong mereka mulai mengemudikan dari 17 Juni, menggunakan surat izin mengemudi yang dikeluarkan di luar negeri.
Hariri memiliki SIM dari Mesir dan Libanon ketika dia bermukim di kedua negara itu, dan juga satu SIM internasional yang digunakannya sewaktu mengemudi di Eropa.
“Tidak ada undang-undang yang melarang wanita mengemudi. Hanya konvensi masyarakat yang mengatakan perempuan tidak boleh mengemudi.”
Najla Hariri sudah biasa pakai mobil di Eropa dan beberapa negara lain
Ibu dari empat anak ini didukung suaminya dan mengatakan putri-putrinya serta teman-teman mereka sangat bangga terhadap Najla. Namun dia tahu polisi bisa menyetop dia setiap saat.
“Di tengah masyarakat ini saya sedikit berani. Saya tidak takut,” katanya.
Di beberapa kawasan padang pasir Arab Saudi, wanita kadang-kadang membawa mobil tetapi tidak pernah terdengar seorang perempuan mengemudi di kota besar.
Para penentang wanita mengemudi mengatakan, lebih aman bagi para wanita bila didampingi seorang pria di dalam mobilnya; dan bahwa mereka menghormati wanita-wanita mereka dengan cara melepaskan para wanita itu dari ketegangan mengemudi.
“Mereka berbohong,” jawab Najla Hariri tegas. “Lebih aman wanita mengemudi sendiri. Di Saudi ini ada empat juta pengemudi asing dan kami ingin memberhentikan mereka semua dan kami mengemudikan mobil sendiri.”
Bu Hariri mengakui dia tidak ingin menjadi pemimpin gerakan untuk memberikan kebebasan yang lebih besar kepada kaum wanita.
Dia kembali ke Arab Saudi dua tahun lalu dan waktu itu langsung mulai mengemudi.
Dia berada di rumah dengan dua mobil tetapi tidak punya supir karena suami dan putra tertuanya sedang pergi. “Namun saya menunggu waktu yang tepat; saya menunggu wanita lain yang lebih dulu,” katanya.
Karena tidak ada yang maju, dia memutuskan sekarang ini adalah saat yang tepat. ” Sebelum ini di Saudi, Anda tidak pernah mendengar protes,” ujarnya.
“Kami mulai menerima kelompok orang pergi keluar dan mengatakan apa yang mereka inginkan dengan suara keras”
Najla Hariri
“Setelah rangkaian peristiwa di Timur Tengah, kami mulai menerima kelompok orang pergi keluar dan mengatakan apa yang mereka inginkan dengan suara keras, dan ini berdampak pada saya.”
Gugatan Najla Hariri kepada masyarakat Saudi merupakan bagian dari upaya luas untuk pastisipasi yang lebih besar dari kaum wanita di tengah masyarakat secara keseluruhan.
Satu halaman Facebook mendorong wanita agar keluar dan mengemudi pada 1 Juni.
Para wanita lain mendesak untuk mendapatkan hak memberikan suara dalam pemilihan dewan daerah pada pemilihan bulan September nanti. Ada juga imbauan supaya wanita bisa mendapatkan izin untuk menandatangani dokumen-dokumen hukum.
Aalia, seorang mahasiswi berusia 19 tahun, mengkoordinasikan sebagian upaya online itu. “Kami fokus pada penyebaran berita, membangkitkan kesadaran publik,” katanya. Wanita di sini tidak tahu hak mereka.”|SWATT ONLINE|