Aksi perampokan bersenjata api akhir-akhir ini semakin menjadi. Kejahatan perampokan ini diprediksi meningkat menjelang Bulan Ramadhan. Kapolda Metro Jaya Irjen Sutarman mengatakan prediksi ini berdasarkan analisa dan evaluasi kalender keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
“Pertama kita lihat dari kalender Kamtibmas, kita akan menjelang puasa kita selalu dihadapkan kalau menjelang puasa dan lebaran ini, kriminalitas meningkat,” terang Sutarman di kantornya, Jl Sudirman, Jakarta, Jumat (1/7/2011).
Ia memprediksi, kejahatan jalanan akan terus meningkat hingga puncaknya menjelang pergantian tahun. Karena momen-momen ini, mobilitas dan keperluan masyarakat juga meningkat.
“Karenanya dengan kondisi seperti ini kita harus meningkatkan mulai dari preventif dengan penjagaan, menggiatkan kring-kring reserse kita,” kata jenderal bintang dua itu.
Faktor lain indikasi peningkatan perampokan ini dimungkinkan terkait aksi terorime. Kelompok teroris diduga melakukan perampokan untuk kegiatan pendanaan.
“Kelompok terorisme sekarang ini dengan terputusnya aliran dana mereka, mereka akan mencari dana-dana yang dapat dilakukan untuk operasional para pelaku terorisme,” kata dia.
Kelompok teroris juga mencari senjata dengan sasaran polisi untuk dirampas senjatanya. “Kenapa targetnya polisi, mungkin begitu polisi lengah diserang dan senjatanya juga diambil. Ini juga sudah kita petakan, analisa dan evaluasi. Ini tantangan bagi kita untuk mengatasinya,” papar dia.
Ia menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dini akan indikasi peningkatan kerawanan kejahatan ini. Masyarakat diimbau untuk meminta bantuan polisi saat melakukan transaksi keuangan dalam jumlah besar.
“Kepada masyarakat kita harapkan minta bantuanlah kepada kita kalau misalnya membawa barang berharga dari satu tempat ke tempat lain khsusnya uang,” ujar perwira tinggi yang sebentar lagi dilantik jadi Kabareskrim.
Banyaknya pembuatan senjata api rakitan menjadi fenomena meningkatnya perampokan. Sutarman menginstruksikan jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi fenomena itu.
“Fenomena yang berkembang ini menjadi tantangan bagi kita, Polri khusunya untuk melakukan penindakan terhadap siapapun yang manyalahgunakan senjata api,” tegas Sutarman.
Seperti diketahui, aksi perampokan dua bulan terakhir ini terus terjadi. Pada Kamis (30/6) kemarin, kawanan perampok bersenjata api menggasak Rp 47 juta di Bank Perkreditan Danamon di Jl Latumene Raya, Tambora, Jakarta Barat. Dalam peristiwa itu, tidak ada korban jiwa, namun pelaku sempat menyekap karyawan Bank Danamon.
Kemudian pada Kamis malam, pelaku curanmor yang mempersenjatai diri dengan senjata api menggasak motor pengunjung warnet Q-net di Jl DDN II, Pondok Labu, Jakarta Selatan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Minggu (15/5) malam lalu, kawanan perampok membawa kabur mobil pembawa uang untuk pengisian ATM BCA di Apotek Tania, Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur. Pelaku berhasil membawa kabur Rp 406 juta dan kemudian meninggalkan mobil tersebut.
Pada Minggu (15/5) sekitar pukul 22.00 WIB, satu unit mobil Daihatsu Grand Max silver B 9713 FH yang mengangkut uang milyaran untuk ATM BCA dirampok, di Apotik Tania, Jl Robusta, Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur. |dtc|