
Sejumlah media nasional sebelumnya mengabarkan bahwa ada dua WNI yang tewas akibat kekerasan di Suriah. Kedua orang itu bernama Aminah binti Osid, asal Sukabumi, dan Ani, asal Cianjur.
Sri Dewi, TKI asal Tangerang yang masih berada di Suriah, mengaku bahwa kedua rekannya itu tewas akibat pemberontakan di Suriah. Menurut Sri, Aminah tewas tertembak dan Ani tewas terkena ledakan bom. Sri mengaku menelepon kedua rekannya itu dua hari sebelum tewas dan setelahnya tidak ada kabar kejelasan lagi.
Namun hal itu dibantah oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa. Dia memastikan satu warga negara Indonesia (WNI) di Suriah atas nama Aminah binti Osid, yang sebelumnya dikabarkan tewas, ternyata dalam keadaan selamat dan masih berada di Suriah.
“Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Damaskus, Rabu, telah berhasil menghubungi Aminah dan yang bersangkutan dalam keadaan baik dan sehat,” kata Marty dalam pernyataan pers yang diterima ANTARA, Rabu sore.
Menlu Marty mengatakan bahwa Aminah masih ingin bekerja dengan majikannya, Muhammad Badar Kadam, di Suriah.
Akan tetapi beredarnya informasi yang mengatakan Aminah telah tewas, Kemlu menghargai perhatian masyarakat terhadap kondisi para WNI yang masih berada di Suriah. Kemlu juga mengimbau semua pihak yang memiliki informasi terkait kondisi WNI di Suriah untuk melakukan verifikasi kepada Kemlu dan KBRI di Damaskus.
Sesuai data yang didapat dari KBRI Damaskus, kata Marty, selama tahun 2012 ada lima WNI yang meninggal di Suriah namun penyebab kematian kelima orang tersebut bukan karena kekerasan, melainkan karena sakit dan kecelakaan kerja. (ant/sol)